Tuesday, April 21, 2009

Makanan yang berarti

Ada banyak cara untuk mengenang suatu tempat, ada petualang yang mengambil pasir dari setiap pantai yang pernah disinggahinya, ada yang membeli tempelan magnetic untuk pintu kulkas di setiap Negara yang dikunjunginya, wisatawan jepang yang gemar mengklik camera ke setiap scene yang dilihatnya, sebagian terus melihat monitor LCD di handycam yang selalu disorotkan sehingga lupa untuk menikmati pemandangan indah asli yang sesungguhnya, dan banyak lagi..

Daku percaya salah satunya adalah makanan.
Makanan yang menyimpan kenangan, akan terasa lebih nikmat karena mempunyai makna tersendiri.

Beberapa saat lalu tiba-tiba muncul kerinduan yang sangat untuk merasakan kembali kacang kuah panas ditambah cakue, ingatan udara dingin di kota asal, ramai irama musik dari pertunjukan potehi di kelenteng, semerbak wangi kacang kuah merebak dari warung penjual di sebelahnya membuat perut ikut bergenderang. Atau gerimis tipis turun, mengibaskan jaket yang basah, cangkruk di depot di jalan Semeru, menunggu kacang kuah panas dihidangkan.

Atau di kala kuliah, di mana uang makan tinggal sedikit dan mulut tak kuasa membuka untuk memberitahu. Yang bisa dilakukan adalah cari makanan yang murah dan mengenyangkan. Seperti depot mie daging sapi yang menjadi favorit para pelajar, karena kuah dan mie boleh tambah sesuka hati sampai perut kenyang.


Dan aku percaya setiap makanan akan lebih sedap jika mempunyai arti ..tersendiri…