"There's only one thing to say about pain, it hurts"
-- Zeke Willey --
Oh, could not more than agree, almost fainted last night, I guess...
Monday, May 28, 2007
Saturday, May 26, 2007
The Army of Darkness
Sensual passions are your first army.
Your second is called Discontent.
Your third is Hunger & Thirst.
Your fourth is called Craving.
Fifth is Sloth & Drowsiness.
Sixth is called Terror.
Your seventh is Uncertainty.
Hypocrisy & Stubbornness, your eighth.
Gains, Offerings, Fame, & Status wrongly gained,
and whoever would praise self
& disparage others.
That, Namuci, is your army,
the Dark One's commando force.
A coward can't defeat it,
but one having defeated it
gains bliss.
- Padhana Sutta -
Your second is called Discontent.
Your third is Hunger & Thirst.
Your fourth is called Craving.
Fifth is Sloth & Drowsiness.
Sixth is called Terror.
Your seventh is Uncertainty.
Hypocrisy & Stubbornness, your eighth.
Gains, Offerings, Fame, & Status wrongly gained,
and whoever would praise self
& disparage others.
That, Namuci, is your army,
the Dark One's commando force.
A coward can't defeat it,
but one having defeated it
gains bliss.
- Padhana Sutta -
Friday, May 25, 2007
urge to kill
Kuambil pisau lipat yang selalu kukantongi, diam diam kuhunuskan sisi pisau
yang selalu kugosok mengkilat tiap hari.
Sebentar lagi ia akan lewat di sini.
Seperti pagi pagi lainnya, tidak mungkin salah, tidak mungkin, karena selama
sepuluh tahun aku membunuh untuknya.
Ia selalu lewat sini setelah waktu pulang.
Kali ini kubuat menjadi terakhir kalinya.
Kemarin sore setelah semua orang pulang, ia memanggilku, pergilah kau ke
negara lain, tak dibutuhkan kau lagi di sini.
Tak kusangka sama nasibku dengan beberapa rekan yang menghilang belakangan
ini.
Kuelus pisau belati yang tersimpan dalam kantong.
Terlalu enak baginya jika kupakai belati itu.
Pisau saku biru yang kecil tapi jauh lebih tajam, karena kuasah tiap hari akan
membuatnya lebih menderita.
Luka kecil, tipis, yang dalam akan membuatnya mencucurkan lebih banyak darah.
Seperti kupelajari dari pengalamanku, tusukan pertama di lambung, akan
mencucurkan air lambung, korban pasti akan tercenung kaget dan secara cepat
menjemput ajal.
Tusukan kedua harus dilakukan dengan cepat ke arah tenggorokan untuk
membungkamnya.
Huh, sebenarnya aku harus langsung melakukan tusukan kedua, untuk
memastikan ia tidak akan sempat berteriak, tetapi harus sekaligus memotong urat
nadi di tenggorokan.
Dengan begitu darah akan muncrat sehingga secara cepat ia akan kehabisan
darah.
Jika ada orang lain yang mendekat, aku dapat meninggalkannya pasti dalam
keadaan menunggu ajal tanpa harus melakukan sayatan lainnya.
Tetapi kuharap tempat ini tetap sepi, seperti hari hari lainnya.
Terbayang korban-korbanku yg jatuh hanya karena perintahnya.
Kuelus ujung pisau saku biru yang kuasah semalaman.
Bunyi sepatu kulit hitamnya telah terdengar sayup mendekat.
Senyumku melebar di bibir yang kering ini..
Ia datang ….
Wish me luck...
OddieZ,
Midnite 29 April, Mojoville
yang selalu kugosok mengkilat tiap hari.
Sebentar lagi ia akan lewat di sini.
Seperti pagi pagi lainnya, tidak mungkin salah, tidak mungkin, karena selama
sepuluh tahun aku membunuh untuknya.
Ia selalu lewat sini setelah waktu pulang.
Kali ini kubuat menjadi terakhir kalinya.
Kemarin sore setelah semua orang pulang, ia memanggilku, pergilah kau ke
negara lain, tak dibutuhkan kau lagi di sini.
Tak kusangka sama nasibku dengan beberapa rekan yang menghilang belakangan
ini.
Kuelus pisau belati yang tersimpan dalam kantong.
Terlalu enak baginya jika kupakai belati itu.
Pisau saku biru yang kecil tapi jauh lebih tajam, karena kuasah tiap hari akan
membuatnya lebih menderita.
Luka kecil, tipis, yang dalam akan membuatnya mencucurkan lebih banyak darah.
Seperti kupelajari dari pengalamanku, tusukan pertama di lambung, akan
mencucurkan air lambung, korban pasti akan tercenung kaget dan secara cepat
menjemput ajal.
Tusukan kedua harus dilakukan dengan cepat ke arah tenggorokan untuk
membungkamnya.
Huh, sebenarnya aku harus langsung melakukan tusukan kedua, untuk
memastikan ia tidak akan sempat berteriak, tetapi harus sekaligus memotong urat
nadi di tenggorokan.
Dengan begitu darah akan muncrat sehingga secara cepat ia akan kehabisan
darah.
Jika ada orang lain yang mendekat, aku dapat meninggalkannya pasti dalam
keadaan menunggu ajal tanpa harus melakukan sayatan lainnya.
Tetapi kuharap tempat ini tetap sepi, seperti hari hari lainnya.
Terbayang korban-korbanku yg jatuh hanya karena perintahnya.
Kuelus ujung pisau saku biru yang kuasah semalaman.
Bunyi sepatu kulit hitamnya telah terdengar sayup mendekat.
Senyumku melebar di bibir yang kering ini..
Ia datang ….
Wish me luck...
OddieZ,
Midnite 29 April, Mojoville
Thursday, May 24, 2007
Makhluk Pemangsa
Ziing….
ugh.. hampir saja pisau celurit itu menyambar lehernya.
Si berewok yang satu ini lumayan lihai juga memainkan sepasang celurit di tangannya.
Iyah sepasang, tak umum memang, biasanya pendekar asal Madura hanya mengandalkan sebuah saja, pasti dia pernah juga menimba sedikit ilmu di negeri seberang.
Di antara para pedagang sapi yang mengeroyoknya, si berewok yang paling berani menyerangnya di posisi terdepan.
Beberapa orang bahkan mengurungnya dari kejauhan sambil mengayunkan celurit mereka tanpa berani mendekat.
Sudah beberapa kali ia berusaha menjelaskan bahwa ia tidak ada hubungannya dengan sapi pedagang yang belakangan ini lenyap, untuk kemudian ditemukan sisa bangkai berupa sedikit tulang berbalut kulit.
Tapi para pedagang dan peternak yang kebetulan berkumpul itu sudah gelap mata, terlalu curiga untuk menerima kehadiran seorang asing di waktu seperti ini.
“Huh, orang orang desa ini tak tau diuntung”,pikirnya,”Sudah berbaik hati aku mau memberitahu makhluk macam apa yang sedang mereka hadapi, malah menuduhku jadi biang keladi peristiwa ini.”
Diayunkan batang kayu pemikul bajunya menyambut senjata yang mendekat.
Trang ..trang…senjata yang bertemu dengan batang kayu langsung mental, beberapa malah terlepas dari pegangan pemiliknya.
Muka si berewok makin merah, marah, melihat beberapa temannya memunguti celurit yang jatuh sambil menggosok telapak tangan mereka yang nyeri.
Dilihatnya beberapa orang berlari menjauh ke arah desa.
Ini tidak bisa dibiarkan lebih lama lagi, betapa pun tinggi ilmunya, orang sedesa bukan lah lawan yang enteng, dan pasti korban jiwa tak terelakkan.
Dua kali kibasan tongkat setinggi lutut, berputar tiga ratus enam puluh derajat di sekelilingnya membuat para pengeroyok berteriakan kaget sambil melompat mundur.
Ia meneruskan gerakan tubuhnya menjadi berjongkok rendah, direnggutnya segenggam rumput, dilemparkan ke seluruh penjuru.
Dengan pengeraahan tenaga dalam yang terkontrol, potongan potongan rumput melesat di udara ke arah pengeroyoknya bagai jarum jarum tajam.
Tetapi dengan tenaga yang tidak terlalu tinggi rumput tersebut hanya merobek baju dan menembus sedikit di bawah kulit, cukup membuat orang orang yang terkena menjerit-jerit kesakitan sambil berlarian.
Sedang lainnya ikut semburat lari, kaget mendengar temannya berteriak disertai darah yang mengucur di sana sini.
Si berewok juga berteriak sakit bercampur marah, di lengannya yang berotot menancap beberapa helai hijau rumput.
Meski kedua celuritnya tidak sampai lepas, dia juga harus melompat mundur untuk menghindar luka yang lebih parah.
Dengan langkah pelan tapi panjang, ia mengerahkan ilmu peringan tubuh Mengapung di awan, dalam beberapa ayunan langkah, ia sudah puluhan tombak jauhnya dari pengeroyoknya.
Hmm, sungguh sebagian orang tidak tau diuntung,
Setidaknya ia sudah memberitahu bagaimana mereka harus menjebak makhluk itu, sebelum para ternak habis, dan anak kecil serta bayi mulai dimangsa..seperti di desa sebelah.
Langkah pelannya membuatnya seakan melayang rendah, menjauh memasuki hutan, dengan sinar mentari sore yang meredup membelai rambutnya.
Oddiez,
May 2007.
ugh.. hampir saja pisau celurit itu menyambar lehernya.
Si berewok yang satu ini lumayan lihai juga memainkan sepasang celurit di tangannya.
Iyah sepasang, tak umum memang, biasanya pendekar asal Madura hanya mengandalkan sebuah saja, pasti dia pernah juga menimba sedikit ilmu di negeri seberang.
Di antara para pedagang sapi yang mengeroyoknya, si berewok yang paling berani menyerangnya di posisi terdepan.
Beberapa orang bahkan mengurungnya dari kejauhan sambil mengayunkan celurit mereka tanpa berani mendekat.
Sudah beberapa kali ia berusaha menjelaskan bahwa ia tidak ada hubungannya dengan sapi pedagang yang belakangan ini lenyap, untuk kemudian ditemukan sisa bangkai berupa sedikit tulang berbalut kulit.
Tapi para pedagang dan peternak yang kebetulan berkumpul itu sudah gelap mata, terlalu curiga untuk menerima kehadiran seorang asing di waktu seperti ini.
“Huh, orang orang desa ini tak tau diuntung”,pikirnya,”Sudah berbaik hati aku mau memberitahu makhluk macam apa yang sedang mereka hadapi, malah menuduhku jadi biang keladi peristiwa ini.”
Diayunkan batang kayu pemikul bajunya menyambut senjata yang mendekat.
Trang ..trang…senjata yang bertemu dengan batang kayu langsung mental, beberapa malah terlepas dari pegangan pemiliknya.
Muka si berewok makin merah, marah, melihat beberapa temannya memunguti celurit yang jatuh sambil menggosok telapak tangan mereka yang nyeri.
Dilihatnya beberapa orang berlari menjauh ke arah desa.
Ini tidak bisa dibiarkan lebih lama lagi, betapa pun tinggi ilmunya, orang sedesa bukan lah lawan yang enteng, dan pasti korban jiwa tak terelakkan.
Dua kali kibasan tongkat setinggi lutut, berputar tiga ratus enam puluh derajat di sekelilingnya membuat para pengeroyok berteriakan kaget sambil melompat mundur.
Ia meneruskan gerakan tubuhnya menjadi berjongkok rendah, direnggutnya segenggam rumput, dilemparkan ke seluruh penjuru.
Dengan pengeraahan tenaga dalam yang terkontrol, potongan potongan rumput melesat di udara ke arah pengeroyoknya bagai jarum jarum tajam.
Tetapi dengan tenaga yang tidak terlalu tinggi rumput tersebut hanya merobek baju dan menembus sedikit di bawah kulit, cukup membuat orang orang yang terkena menjerit-jerit kesakitan sambil berlarian.
Sedang lainnya ikut semburat lari, kaget mendengar temannya berteriak disertai darah yang mengucur di sana sini.
Si berewok juga berteriak sakit bercampur marah, di lengannya yang berotot menancap beberapa helai hijau rumput.
Meski kedua celuritnya tidak sampai lepas, dia juga harus melompat mundur untuk menghindar luka yang lebih parah.
Dengan langkah pelan tapi panjang, ia mengerahkan ilmu peringan tubuh Mengapung di awan, dalam beberapa ayunan langkah, ia sudah puluhan tombak jauhnya dari pengeroyoknya.
Hmm, sungguh sebagian orang tidak tau diuntung,
Setidaknya ia sudah memberitahu bagaimana mereka harus menjebak makhluk itu, sebelum para ternak habis, dan anak kecil serta bayi mulai dimangsa..seperti di desa sebelah.
Langkah pelannya membuatnya seakan melayang rendah, menjauh memasuki hutan, dengan sinar mentari sore yang meredup membelai rambutnya.
Oddiez,
May 2007.
Wednesday, May 23, 2007
EQ makes ur day.
Someone sent me this, a good EQ story
一大早,我跳上一部計程車,要去台北郊區做企業內訓。
因正好是尖峰時刻,沒多久車子就卡在車陣中,此時前座的司機 先生開始不耐地嘆起氣來。
隨口和他聊了起來:「最近生意好嗎?」
後照鏡的臉垮了下來,聲音臭臭的:「有什麼好?到處都不景氣,你想我們計程車生意會好嗎?每天十幾個時,也賺不到什麼錢,真是氣人!」
嗯,顯然這不是個好話題,換個主題好了,我想,於是我說:「不過還好你的車很大很寬敞,即便是塞車,也讓人覺得很舒服?」
他打斷了我的話,聲音激動了起來:「舒服個鬼!不信你來每天坐12個小時看看,看你還會不會覺得舒服!?」
接著他的話匣子開了,抱怨政府無能、社會不公,所以人民無望。
我只能安靜地聽,一點兒插嘴的機會也沒。
兩天後同一時間,我再一次跳上了計程車,再一次地要去郊區同一家企業做訓練,然而這一次,卻開啟了迥然不同的經驗。
一上車,一張笑容可掬的臉龐轉了過來,伴隨的是輕快愉悅的聲音:「你好,請問要去哪?堙H」
真是難得的親切,我心中有些訝異,隨即告訴了他目的地。
他笑了笑:「好,沒問題!」
然而走沒兩步,車子又在車陣中動彈不得了起來。
前座的 司機 先生手握方向盤,開始輕鬆地吹起口哨哼起歌來,顯然今天心情不錯。
於是我問:「看來你今天心情很好嘛!」
他笑得露出了牙齒:「我每天都是這樣啊,每天心情都很好。」
「為什麼呢?」我問:「大家不都說景氣差,工作時間長,收入都不理想嗎?」
司機先生說:「沒錯,我也有家有小孩要養,所以開車時間也跟著拉長為 12個小時。
不過,日子還是很開心過的,我有個祕密?」
他停頓了一下:「說出來先生你別生氣,好嗎?」
當然好,只要是快樂的祕密,我這個念過心理學的都感興趣。
他說:「我總是換個角度來想事情。例如,我覺得出來開車,其實是客人付錢請我出來玩。像今天一早,我就碰到像你這樣的先生,花錢請我跟你到陽明山去玩,這不是很好嗎?等下到了陽明山,你去辦你的事,而現在是花季,我就正好可以順道賞賞花,抽根菸再走啦!」
他繼續說:「像前幾天哦,有一對情侶去淡水看夕陽,他們下車後,我也下來喝碗魚丸湯,擠在他們旁邊看看夕陽才走,反正來都來了嘛,更何況還有人付錢呢?」
漂亮!多精采的一個祕密!
我突然意識到自己有多幸運,一早就有這份榮幸,跟前座的EQ高手同車出遊,真是棒極了。
又能坐車,心情又開心,這樣的服務有多難得,我決定跟這位 司機 先生要電話,以後再邀他一起出遊。
接過他名片的同時,他的手機鈴聲正好響起,有位老客人要去機場,原來喜歡他的不只我一位,相信這位EQ高手的工作態度,不但替他贏得好心情,也必定帶進許多生意。
快樂其實是一種習慣
心理學家發現,快樂其實是一種習慣,不論環境怎麼變,EQ高手的快樂決心是不會改變的。
當我們能換一種心態去看待自己的工作,並帶著遊戲般的愉快心情面對工作,你會發覺自己的內在能量強大許多,抗壓應變的功力也因此大為增進,而這,也正是貫徹快樂決心的漂亮做法。
我自己就常覺得,工作其實是一種偽裝,讓我有很好的藉口及機會,能因著演講及各種活動,去認識許許多多有趣精彩的人,這不是很過癮嗎?(更何況,往往還有人付錢呢!)。
如果您收到別人分享給您的好文章,不要吝嗇,您也可以繼續分享給好友,請別忘我這一份喔。
當我們用心對人時,有心人將以熱情回報妳,希望我們都是用心的人,也是有心的人 。
一大早,我跳上一部計程車,要去台北郊區做企業內訓。
因正好是尖峰時刻,沒多久車子就卡在車陣中,此時前座的司機 先生開始不耐地嘆起氣來。
隨口和他聊了起來:「最近生意好嗎?」
後照鏡的臉垮了下來,聲音臭臭的:「有什麼好?到處都不景氣,你想我們計程車生意會好嗎?每天十幾個時,也賺不到什麼錢,真是氣人!」
嗯,顯然這不是個好話題,換個主題好了,我想,於是我說:「不過還好你的車很大很寬敞,即便是塞車,也讓人覺得很舒服?」
他打斷了我的話,聲音激動了起來:「舒服個鬼!不信你來每天坐12個小時看看,看你還會不會覺得舒服!?」
接著他的話匣子開了,抱怨政府無能、社會不公,所以人民無望。
我只能安靜地聽,一點兒插嘴的機會也沒。
兩天後同一時間,我再一次跳上了計程車,再一次地要去郊區同一家企業做訓練,然而這一次,卻開啟了迥然不同的經驗。
一上車,一張笑容可掬的臉龐轉了過來,伴隨的是輕快愉悅的聲音:「你好,請問要去哪?堙H」
真是難得的親切,我心中有些訝異,隨即告訴了他目的地。
他笑了笑:「好,沒問題!」
然而走沒兩步,車子又在車陣中動彈不得了起來。
前座的 司機 先生手握方向盤,開始輕鬆地吹起口哨哼起歌來,顯然今天心情不錯。
於是我問:「看來你今天心情很好嘛!」
他笑得露出了牙齒:「我每天都是這樣啊,每天心情都很好。」
「為什麼呢?」我問:「大家不都說景氣差,工作時間長,收入都不理想嗎?」
司機先生說:「沒錯,我也有家有小孩要養,所以開車時間也跟著拉長為 12個小時。
不過,日子還是很開心過的,我有個祕密?」
他停頓了一下:「說出來先生你別生氣,好嗎?」
當然好,只要是快樂的祕密,我這個念過心理學的都感興趣。
他說:「我總是換個角度來想事情。例如,我覺得出來開車,其實是客人付錢請我出來玩。像今天一早,我就碰到像你這樣的先生,花錢請我跟你到陽明山去玩,這不是很好嗎?等下到了陽明山,你去辦你的事,而現在是花季,我就正好可以順道賞賞花,抽根菸再走啦!」
他繼續說:「像前幾天哦,有一對情侶去淡水看夕陽,他們下車後,我也下來喝碗魚丸湯,擠在他們旁邊看看夕陽才走,反正來都來了嘛,更何況還有人付錢呢?」
漂亮!多精采的一個祕密!
我突然意識到自己有多幸運,一早就有這份榮幸,跟前座的EQ高手同車出遊,真是棒極了。
又能坐車,心情又開心,這樣的服務有多難得,我決定跟這位 司機 先生要電話,以後再邀他一起出遊。
接過他名片的同時,他的手機鈴聲正好響起,有位老客人要去機場,原來喜歡他的不只我一位,相信這位EQ高手的工作態度,不但替他贏得好心情,也必定帶進許多生意。
快樂其實是一種習慣
心理學家發現,快樂其實是一種習慣,不論環境怎麼變,EQ高手的快樂決心是不會改變的。
當我們能換一種心態去看待自己的工作,並帶著遊戲般的愉快心情面對工作,你會發覺自己的內在能量強大許多,抗壓應變的功力也因此大為增進,而這,也正是貫徹快樂決心的漂亮做法。
我自己就常覺得,工作其實是一種偽裝,讓我有很好的藉口及機會,能因著演講及各種活動,去認識許許多多有趣精彩的人,這不是很過癮嗎?(更何況,往往還有人付錢呢!)。
如果您收到別人分享給您的好文章,不要吝嗇,您也可以繼續分享給好友,請別忘我這一份喔。
當我們用心對人時,有心人將以熱情回報妳,希望我們都是用心的人,也是有心的人 。
Subscribe to:
Posts (Atom)