Monday, December 13, 2010

Bioskop Kelas Teratas ?

Kemaren abis lunch di food court GC mall baru di Sby
kita jalan-jalan ke bioskop, pengin liat gimana seh bioskop Pxxxx XXI, maklum belum pernah nonton.

Begitu masuk ke area bioskop, beberapa petugas keamanan berpakai safari, berambut pelontos, dengan HT di tangan, langsung mendekati..

Sssrrr...Naluri Bourne ku langsung bergetar, karena hari itu lagi santai, sama sekali tidak membawa senjata, termasuk sepotong pisau Victorinox yang biasa bersembunyi di balik kantong.

Apalagi peledak C4 dkk, yang sudah lama tidak menjadi mainanku setelah lama tobat..(tobat nonton filmnya...)

Otak berpikir semakin keras, ada apa gerangan..tak sadar kuda kudaku sudah mulai terbentuk sesuai dengan naluri, dan pose yang terakhir kulihat adalah...
..pose Poo, KungFu Panda yang terpampang besar di depan...


wweet..kubentang kaki selebar bahu, badan miring sedikit, tangan kiri kerkepal keras tertarik ke pinggang...tangan kanan terjulur ke depan melindungi dada..

setidaknya 3-4 orang yang terdepan pasti masih bisa kulibas tunggang langgang..

Satu mendekat cepat dari kanan.. tangan kanannya terayun HT....seluruh urat syarafku waspada...seorang lainnya mendekat dari arah kiri belakang..

Cukup satu pukulan telak ke arah leher si HT, pasti membuatnya terjungkal makan tanah..
dan akan kulanjut dengan tendangan kiri ke arah selangkangan si kiri yang akan membuatnya terduduk berkelojotan..

"Selamat Siang Pak "

" Ya" , diam diam kukerahkan separuh tenaga dalam ke lengan kanan...

"Maaf, tolong minumannya ditaruh dulu di luar "

Heh... baru kusadar, di telapak tangan kananku yang melindungi dada, masi tergenggam segelas minuman yang masi setengah isinya, yang terbawa dari food court tadi..

Dari sisi belakang kiri seorang plontos lainnya melotot..melototi gelas yang aku bawa...

" Lho, saya khan mau liat ada film apa dulu, nanti kalo masuk nonton ya ga dibawa "

" Masuk daerah sini saja sudah dilarang Pak"

Wadoh, ngeri kali..... naik pesawat aja masi bole bawa 100 ml..

" Ya udah, terus gimana, saya khan ga bisa beli karcis ?"

" Oh mau beli, silahkan pak, langsung ke sini ( nunjuk ke loket), ga bole masuk ke sana (sambil nunjuk area dalam )"
Waa hebat nih, bakalan antri karcis sambil dikawal, padahal maen film apa pun kita masi belon tau..

Dah ah...males ngomong, dan mulut masih terasa haus, sayang untuk buang minuman, kita pun mundur teratur...

keluar area bioskop, diiringi pandangan kemenangan para pendekar pelontos yang telah berhasil mengusir 6 orang calon customer, termasuk 2 manula dan 2 anak2, karena dosaku membawa segelas minuman yang ampir abis...

Ga sempet tanya harga tiket, tapi kata temen hari sabtu Rp 100rb per tiket...hmm my lost or their lost ?

So in any case pengin ngerasain jadi teroris, ga usah jauh2 ngalamin pemeriksaan bandara di US ato Canada..
bawa minuman aja masuk Pxxiere XXI , hehehe......
Btw, kalo ada yang mo jadi sukarelawan.. lari masuk sambil bawa gelas minuman, daku siapin juru kamera, ama wartawan untuk meliput LIVE !

Wednesday, November 17, 2010

Customer Excellence

Setelah beberapa kali keki waktu belanja di supermarket berkaliber nasional ini, kucoba untuk list keluar apa apa aja masalahnya toh. Apakah customer customer laen pada ga ngerasa seperti ini, ato pas aja daku yang sial mengalaminya semua ?

Atau karena daku udah pernah mengikuti Training Customer Excellence, jadi ngerasa kalo supermarket ini tidak meng'orang'kan customernya, mereka hanya dianggap segepok uang belaka.


Lokasi :

Di kota Sby, mall S...M.., lantai dasar, supermarket besar H.M.

Alasan untuk tidak lagi belanja lagi di H M :

  1. Barangnya yang murah cuman yang dibrosur aja. 99% barang-barang yang laen lebih mahal dari pasaran.
  2. Seperti supermarket lain yang takut pengunjungnya mencuri (meski camera monitor udah dipasang seabrek-abrek), HM juga mengharuskan pengunjungnya menitipkan tas bawaanya ke Penitipan Barang. Tempat penitipan barang seringkali tidak ada orang, lama menunggu sampai ada karyawan yang datang untuk melayani. Sampai beberapa pengunjung yang barengan nunggu ama daku ngomel2.
  3. Yang bikin aku surprise, abis belanja bulanan dengan hasil beberapa tas plastik besar. Si kecil kelupaan beli alat tulis di toko buku di lantai teratas. Daripada angkat2 barang semua ke atas, daku nitip aja ke Tempat Penitipan Barang, ternyata DITOLAK, sampe bingung tenan, kenapa toh pak ga boleh ? Yah emang gitu kebijaksanaannya. Khusus barang belanjaaan dari sini ga boleh dititipkan, kalo barang dari luar boleh ? Haaahhh ….Apanya yang bijaksana pak. Kalo barang lain dititipin, belum tentu mereka beli, lha wong ini udah jelas-jelas ngeborong, udah jelas customer HPM malah ga boleh nitip. Ckckck.. kebijaksanaan management apaan tuh. Artinya barang dah lu beli tuh, berat khan, sukurin, angkat sana ke lantai atas, ato ke mana aja pokoknya ga boleh nitip sini, karena kita cuman kasi ijin utk barang laen aja.
  4. Antrinya panjang banget. Tidak ada jalur express untuk pembeli dengan item sedikit.
  5. Antrinya panjang banget. Kasirnya malah kerja santai-santai, sama sekali tidak menunjukkan perlu untuk kerja cepetan dikit. Salah lu pade belanja di sini, sukurin dah antre panjang-panjang, pokoke gua tinggal tiit tiit..eh barang ini kok ga ada harganya sih..pengumuman dulu dah…biar ada temen yg dateng, ambil barang dan pegi ngecek, 5 menit..biasa..khan jauh tempatnya. Pake credit card ga papa, kok lama banget koneknya, yang ga papa lima menit lagi aja. Yang laen masi setia antre kok.
  6. Kembaliannya uang busuk dan sobek. Dari hal sepele gini bisa dinilai seberapa sebuah toko menghargai customernya. Di toko hardware sebelah ACE, semua uang yang dipersiapkan di kasirnya adalah uang baru, jika ada uang jelek pun yang diberikan ke customer sebagai kembalian adalah uang baru yang licin sampai koin-koinnya pun mengkilat.

Dengan makin banyaknya orang yang tidak begitu concern dengan discount atau harga barang. Mudah-mudahan HM tambah sepi, karena orang akan beralih ke supermarket dengan pelayanan yang lebih prima, yang meng’orang’kan customernya.