Showing posts with label karma. Show all posts
Showing posts with label karma. Show all posts

Monday, January 12, 2009

Lost, the tv series

Lost

This is quite an old tv series. I remember when I happened to watch it, the next day I had to fly to China, and my heart beated hard during the trip until in landed safely in Sanghai.
With all this financial crisis, I think that I will have much less flying, thus it is probably a good time to watch it. So when a kind-hearted friend lent me, I said yes with no hesitation.

At first I think this is just a story of a plane crash and all the miserable things which happened to the survivor but it turned out to be much more.
Of course I will not write any summary, many people wrote it already.
But I can resist to write this down.
After I watched how Jack’s wife left him for another guy, even tough Jack is the only surgeon who was able to save her from getting paralyzed. Some thing in me clicked.
Betrayal !
And then John was left alone after being deceived to give up a kidney to his father which dumped him long time ago.
Another betrayal !
Not to mention that the Dharma thing in the Lost.
Namaste !

Something in me just clicked.
Just like in the Lost series, everybody has his own path.
It’s my path to watch it now.
See how I experienced the very same thing, betrayed by the person I saved.
Having he backstabbed me, without any precaution, of course…he was an old friend.
Even a dog will not bite the person who feed him.
How I have to suffer, my life changed, overcame the disappointment and of course the anger.

Watching some part of the story helped me a lot knowing how they deal with this.
How to put it all behind,
How to let go anger.
How to make peace with myself.
How to forgive.
How to trust people again.

When I help people now, it will be for me, myself, my karma…
Never expect any return, and always be careful for any damage that can be done.
But I can help ...again.

And then another old friend send me a Queen’s Concert DVD.
There is still goodness in this world..


… I hand my head and I advertise..
a soul for sale or rent…
Save me… I’m naked and I’m far from home…
- Save Me- Queen.

Thursday, May 3, 2007

Tabrak lari

Diparkirnya sembarangan sepeda motor di ruang tamu depan.

Tergesa gesa ia masuk ke dapur, menggapai botol aqua di dalam kulkas yang langsung ditelannya habis.
Peluh bercucuran dari rambut yang sedari tadi tertutup helm.

Tempat lampu depan motornya masih kosong, karena tiga hari lalu menabrak sebuah mobil sedan warna keemasan. Beruntung ia cepat bisa berdiri dan lari secepat mungkin, sehingga oom gendut, pengemudi sedan tidak sampai menangkapnya.
Si oom hanya bisa marah marah sambil memunguti remah-remah pecahan kaca lampu belakang sedan serta lampu depan motornya yang terlepas karena terbentur keras.
Kalau sampai tertangkap, wah tak terpikir berapa uang yang harus dikeluarkan untuk mengganti kerusakan mobil itu.
Tapi tak sedikit pula biaya telah habis memperbaiki motor yang juga rusak parah itu.

Sebetulnya bukan oom sopir sedan yang ditakutinya, tetapi ibu tua yang sebelumnya direbut tas tangannya yang terus menjerit-jerit minta tolong sampai orang kampung banyak yang keluar mengejarnya.
Digebernya motor sepenuh tenaga sampai tak terlihat mobil yang telah menyalakan lampu seinnya mau menepi.

Nenek tua itu bandel sekali, sampai kelewang yang biasanya diayun-ayunkan untuk menakuti korbannya harus benar-benar disabetkan ke punggung si nenek, baru tas tangannya terlepas. Padahal isi tas tidak sampai beberapa ratus ribu, serta seuntai jam tangan laki-laki tua yang sudah tua dan rusak sehingga tak laku dijual.
Tapi mengapa jam tangan itu malah dilingkarkan di tangannya, mungkin sebagai kenangan pergulatan yang gigih dari sang nenek, yang kemudian terjerembab jatuh setelah berteriak histeris, huh mudah-mudahan mampus tuh nenek

Diliriknya jam tangan rusak yang terlingkar di pergelangan kirinya, sedikit menutupi tattoo tengkorak yang menyeringai jelek.

Huh, menyesal rasanya ia hanya memotong kuping si tukang tattoo sialan itu, seharusnya kusobek saja lehernya, berani benar membuat gambar sejelek itu di tanganku.
Sang tengkorak terus tersenyum manis menantangnya.

Tengkorak tampak makin kabur, rupanya efek beberapa botol bir yang digelegaknya di warung pojok mulai bekerja.
Tak terasa badannya telah tergeletak di sofa reyot yang merangkap tempat tidurnya di rumah kontrakan yang hanya punya satu ruang itu.

Sialan, siapa lagi ini malam-malam berani datang mengganggunya. Apa si Rudi Ceking yang tinggal di sebelah rumahnya, salah masuk setelah teler menghisap cimeng.

Bayangan itu semakin mendekat, bau busuk menyengat bercampur wangi aneh…… kemenyan.

Mendadak ia merasakan tangannya diangkat, dan jam tangan dicoba direnggut dengan kasar.

Sialan Si Rudi, dia pikir mabuk berat aku, sampai arloji pun mau diembat.

Diraihnya kelewang yang tergeletak di bawah sofa dan diayunkan ke arah bayangan itu.

Aaaah…terdengar teriakan perempuan, iyah teriakan perempuan tua…… teriakan nenek yang dibacoknya kemaren.

Kelewangnya menghantam angin, bayangan itu makin dekat, seringai marah nenek dengan giginya yang sisa beberapa biji, besar dan kuning menghamburkan nafas mayat busuk tetap ke mukanya seraya mendesis…
Kembalikan ….Kembalikan…Kembalikan…..





The oom gendut.
Mojoville, 2 Mei 2007. Night
My Revenge is still not paid.